Total Tayangan Halaman

Minggu, 04 Maret 2012

Laporan Biologi-Sel Tumbuhan

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sel merupakan organisasi terkecil dari materil yang mengandung kehidupan. Beberapa ahli Biologi mengatakan adanya kehidupan di dalam suatu partikel yang lebih kecil dari sel yang terkecil disebut virus. Bentuk sel ada yang pipih, memanjang, sangat panjang, dan bikonkaf. Sedang ukuran dari sel pada umumnya mikroskopis. Pada manusia diameter rata-rata kira-kira 10μ, namun pada sel-sel telur yang belum memulai perkembangan, merupakan sel tunggal yang biasanya terlihat dengan mata biasa. Sel pertama kali dikenalkan oleh Robert Hooke pada tahun 1665 yang mengamati jaringan gabus pada tumbuhan yang merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah sel dapat berfungsi secara autimon asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.
1.2 Tujuan Praktikum
1. Mengetahui dan memahami sel-sel tumbuhan
2. Mengetahui dan memahami ciri-ciri sel tumbuhan

1.3 Waktu dan Tempat
Praktikum ini berlangsung pada hari jum’at tanggal 16 Desember 2011 pada pukul 13.15 Wita, bertempat di Laboratorium Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP), Yayasan Perguruan Islam Maros (YAPIM).

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sel
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Kata sel itu sendiri dikemukakan oleh Robert Hooke yang berarti kotak-kotak kosong, setelah ia mengamati sayatan gabus dengan mikroskop. . Semua fungsi kehidupan diatur dalam suatu sel dan berlangsung di dalamnya. Sel juga terbagi menjadi 2 yaitu: sel eukariota dan sel prokariota. Sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniseluler, sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling kerja sama dalam lingkup yang rapi. Sel tumbuhan dan sel hewan memiliki kemiripan dan perbedaan, yakni sel tumbuhan memiki dinding sel, kloplas, vakuola sentral, d
an plasmodesma, sedangkan sel hewan tidak. Pada sel hewan terdapat lisosom, sentrosom, dan sentriol flagella, sedangkan pada sel tumbuhan tidak ada. Selanjutnya disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat yang dinamakan Protoplasma. Istilah protoplasma pertama kali dipakai oleh Johannes Purkinje; menurut Johannes Purkinje protoplasma dibagi menjadi dua bagian yaitu Sitoplasma dan Nukleoplasma
Robert Brown mengemukakan bahwa Nukleus (inti sel) adalah bagian yang memegang peranan penting dalam sel.
2.2 Bentuk-bentuk Sel
Pada sel hewan bentuknya tidak tetap karena tidak memiliki dinding sel, sehingga membran sel dapat bergerak dengan bebas. Pada tumbuhan bentuknya tetap karena memiliki dinding sel, sehingga gerakan membrane sel terbatas. Sel bisa berbentuk batang (basil), bulat (coclus), oval, dan spiral.

2.3 Bagian Sel dan Fungsinya
a. Dinding sel tumbuhan: berfungsi melindungi sel tumbuhan, mempertahankan bentuknya, dan mencegah pengambilan air secara berlebihan
b. Membrane Plasma: berfungsi untuk melindungi sel, mengatur keluar masuknya zat-zat dan sebagai respirator dan ransangan luar sel
c. Sitoplasma: berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi metabolism sel
d. Nucleus: berfungsi sebagai pengendali kehidupan sel, pengatur pembelahan sel, pengatur warisan sifat dan pengatur pembelahan sel
e. Ribosom: berfungsi sebagai pelaksana sintesis protein
f. Lisosom: berfungsi untuk mencerna zat-zat yang masuk ke dalam sel
g. RE (halus): berfungsi mensintesis lemak, dan menetralisir racun
h. RE (kasar): membentuk protein sekresi, membuat fosfolipid
i. Kompleks Golgi: organel yang menampung dan mengolah protein
j. Sitoskeleton: berfungsi memperkuat bentuk sel, dan berfungsi dalam pergerakan sel.
k. Mikrotubulus: berfungsi untuk mengatur dalam pergerakan kromosom saat sel membelah
l. Vakuola: berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan
m. Mitokondria: berfungsi sebagai tempat respirasi seluler
n. Badan Golgi: merupakan tempat situs respirasi seluler
o. Kloroplas: tempat berlangsungnya fotosintesis
p. Peroksisom: berfungsi untuk mentransfer hydrogen dari berbagai substrat ke oksigen (O2) dan menghasilkan hydrogen peroksida (H2O2)



III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Fungsi
a. Mikroskop Monokuler: berfungsi untuk mengamati sel tumbuhan
b. Object Glass: berfungsi sebagai wadah untuk meletakkan preparat
c. Tissue: berfungsi untuk membersihkan kaca preparat sebelum diletakkan pada mikroskop
d. Silet: berfungsi untuk mengiris tipis bahan-bahan yang akan diamati dengan menggunakan mikroskop
e. Cover Glass: berfungsi untuk melindungi atau untuk menutup preparat
f. Lap Flannel: berfungsi untuk membersihkan cover glass

3.2 Bahan dan Fungsi
a. Ketela Pohon: sebagai bahan yang akan diamati bentuk selnya
b. Kulit Umbi Bawang Merah: sebagai bahan yang akan diamati bentuk selnya
c. Kentang: sebagai bahan yang akan diamati bentuk selnya
d. Aquades: untuk memperjelas hasil pengamatan

3.3 Skema Kerja
A. Kentang
a. Mikroskop disiapkan
b. Kentang:
- Sayat tipis dengan silet
- Letakkan pada objek glass
- Tetesi larutan y-ky (1 tetes)
- Tutup dengan cover glass
- Amati dengan seksama menggunaka mikroskop dengan pembesaran 10x
- Foto gambar hasil pengamatan

B. Ketela Pohon
a. Mikroskop disiapkan
b. Ketela Pohon:
- Sayat tipis dengan silet
- Letakkan pada objek glass
- Tetesi larutan y-ky (1 tetes)
- Tutup dengan cover glass
- Amati dengan mikroskop dengan perbesaran 10x
- Foto gambar hasil pengamatan

C. Umbi Bawang Merah
a. Mikroskop disiapkan
b. Umbi Bawang Merah:
- Sayat tipis dengan silet
- Letakkan pada objek glass
- Tetesi larutan y-ky (1 tetes)/Aquades
- Tutup dengan cover glass
- Amati dengan mikroskop dengan perbesaran 10x
- Foto gambar hasil pengamatan


IV. PEMBAHASAN

4.1 Data Uji Pengamatan
No. Nama Sel Gambar Hasil Pengamatan Gambar Literatur Gambar Tangan
1. Kentang


2. Sel Ketela Pohon


3. Sel Umbi Bawang




4.2 Analisis Prosedur
a. Kentang
Langkah awal, persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, lalu sayat kentang yang akan diamati dengan menggunakan silet yang tajam, kemudian letakkan pada objek glass. Langkah selanjutnya, tetesi kentang yang telah disayat tersebut dengan larutan aquades kemudian tutup dengan cover glass. Selanjutnya, amatilah kentang tersebut dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x dan untuk langkah akhir foto gambar hasil pengamatan.

b. Ketela Pohon
Langkah awal, persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, lalu sayat ketela pohon yang akan diamati dengan menggunakan silet yang tajam, kemudian letakkan pada objek glass. Langkah selanjutnya, tetesi ketela pohon yang telah disayat tersebut dengan larutan aquades kemudian tutup dengan cover glass. Selanjutnya, amatilah ketela pohon tersebut dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x dan untuk langkah akhir foto gambar hasil pengamatannya.

c. Umbi Bawang Merah
Langkah awal, persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, lalu sayat umbi bawang merah yang akan diamati dengan menggunakan silet yang tajam, kemudian letakkan pada objek glass. Langkah selanjutnya, tetesi umbi bawang merah yang telah disayat tersebut dengan larutan aquades kemudian tutup dengan cover glass. Selanjutnya, amatilah umbi bawang merah tersebut dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x dan untuk langkah akhir foto gambar hasil pengamatannya.




4.3 Analisis Hasil
Pada praktikum yang telah dilakukan, adapun analisis hasil yang dapat disimpulkan adalah sel tumbuhan memiliki susunan sel yang berbeda dengan sel hewan. Karena secara mikroskopis, sel-sel yang telah diamati, semua hasilnya sama dengan literature yang ada. Perbedaan yang paling menonjol di antara kedua sel makhluk hidup ini yakni sel tumbuhan dengan sel hewan terletak pada dinding selnya. Dimana sel hewan tidak memiliki dinding sel sementara sel tumbuhan memiliki dinding sel. Jadi, pada pengamatan yang telah dilakukan adalah benar dan sama persis dengan literaturnya.


V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan oleh penyusun dengan menggunakan mikroskop, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Sel merupakan penyusun struktur kehidupan yang paling kecil atau paling sederhana .
2. Pada tumbuhan memiliki bentuk yang tetap karena memliki sel sehingga gerakan membrane sel terbatas.

5.2 Saran
Setiap pembelajaran butuh keseriusan, yang menjadi bekal kedua setelah kemauan agar keberhasilan tercapai. Saran kami sebagai pembelajaran dalam praktikum selanjutnya agar di setiap praktikum dapat lebih teratur lagi, penuh keseriusan dalam menekuninya agar bisa menjadi hasil dari peneliti yang sesungguhnya.









DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. dan Jane B, Reece. 2010. Biologi, Edisi 8 Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

www.blogger.com/ laporan praktikum sel tumbuhan/ Download: Rabu, 21 Desember 2011.

www.google.com/ sel tumbuhan, praktikum sel tumbuhan/ Download: Minggu, 18 Desember 2011.

www.google.com/ gambar/ hasil pengamatan kentang, ketela pohon, dan bawang merah/ Download: Minggu, 18 Desember 2011.

1 komentar:

  1. Best Merkur Shaving Brushes - DCCASINO
    The best Merkur Shaving Brushes will help you to achieve perfect balance 메리트 카지노 주소 while shaving. Merkur Shaving Brushes 인카지노 are the ultimate wet shaving brush 메리트 카지노 for every

    BalasHapus