Total Tayangan Halaman

Minggu, 04 Maret 2012

Laporan Biologi-Mikroskop

I. PENDAHULUAN

1.1 Landasan Teori
Antony Van Leuwenhoek orang yang pertama kali menggunakan mikroskop walaupan dalam bentuk sederhana pada bidang mikrobiologi. Kemudian pada tahun 1600 Hanz dan Z Jensen telah menemukan mikroskop yang lebih maju dengan nama mikroskop ganda. Mikroskop berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan scopium (penglihatan). Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi masing-masing.
Mikroskop pada prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar, yang disebut gagang putar. Setiap lensa objektif dapat diputar ketempat yang sesuai dengan perbesaran yang dikehendaki. Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan meenghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan keatas lensa okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat..
Biasanya mikroskop laboratoorium dilengkapi dengan tiga lensa objektif : lensa 16 mm berkekuatan rendah (10X); lensa 4 mm berkekuatan kurang tinggi (40-45X); dan lensa celup minyak berkekuatan tinggi (97-100X). Lensa tersebut terletak pada suatu hidung yang dapat berputar sehingga obyektif yang di kehendaki dapat dengan ,mudah diletakkan pada posisi kerja. Obyektif celup minyak memberikan perbesaran tertinggi dari ketiganya. Lensa okuler terletak pada ujung atas mikroskop.


Selain lensa, mikroskop juga memiliki statif. Statif adalah bagian yang merupakan tempat memasang bagian-bagian lainnya, yang terdiri dari:
1. Kaki yang umumnya berbentuk V atau U
2. Tiang merupakan pendukung optik dan terpasang di atas kaki. Pada tiang terdapat dua macam sekrup: sekrup kasar untuk menaikkan dan menurunkan tubus, tubus halus untuk memperjelas bayangan.
3. Meja benda yang berfungsi untuk meneruskan cahaya yang dipantulkan dari cermin pada meja terdapat dua alat penjepit berguna untuk menahan preparat. Selain itu, ada mikroskop yang mempunyai sekrup untuk menggeser ke kiri dan ke kanan atau maju mundur.
4. Pengatur kasar berguna untuk mengatur ketinggian nase piese, yang berfungsi untuk mengatur jarak tepat antar lensa objektif dan objek.
5. Pengatur halus berfungsi untuk memperjelas banyangan yang telah diperoleh melalui pengatur kasar.

1.2 Tujuan Praktikum
Mengetahui bagian-bagian dari mikroskop beserta dengan fungsinya dan terampil menggunakan mikroskop dengan baik dan tepat

1.3 Waktu dan Tempat
Praktikum ini berlangsung pada hari tanggal 6 Desember 2011 pada pukul 13.15 Wita, bertempat di Laboratorium Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP), Yayasan Perguruan Islam Maros (YAPIM).



II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sel
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dalam suatu sel dan berlangsung di dalamnya. Sel juga terbagi menjadi 2 yaitu: sel eukariota dan sel prokariota. Sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniseluler, sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling kerja sama dalam lingkup yang rapi. Sel tumbuhan dan sel hewan memiliki kemiripan dan perbedaan, yakni sel tumbuhan memiki dinding sel, kloplas, vakuola sentral, dan plasmodesma, sedangkan sel hewan tidak. Pada sel hewan terdapat lisosom, sentrosom, dan sentriol flagella, sedangkan pada sel tumbuhan tidak ada.

2.2 Bentuk-bentuk Sel
Pada sel hewan bentuknya tidak tetap karena tidak memiliki dinding sel, sehingga membran sel dapat bergerak dengan bebas. Pada tumbuhan bentuknya tetap karena memiliki dinding sel, sehingga gerakan membrane sel terbatas. Sel bisa berbentuk batang (basil), bulat (coclus), oval, dan spiral.

2.3 Bagian Sel dan Fungsinya
a. Dinding sel tumbuhan: berfungsi melindungi sel tumbuhan, mempertahankan bentuknya, dan mencegah pengambilan air secara berlebihan
b. Membrane Plasma: berfungsi untuk melindungi sel, mengatur keluar masuknya zat-zat dan sebagai respirator dan ransangan luar sel
c. Sitoplasma: berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi metabolism sel
d. Nucleus: berfungsi sebagai pengendali kehidupan sel, pengatur pembelahan sel, pengatur warisan sifat dan pengatur pembelahan sel
e. Ribosom: berfungsi sebagai pelaksana sintesis protein
f. Lisosom: berfungsi untuk mencerna zat-zat yang masuk ke dalam sel
g. RE (halus): berfungsi mensintesis lemak, dan menetralisir racun
h. RE (kasar): membentuk protein sekresi, membuat fosfolipid
i. Kompleks Golgi: organel yang menampung dan mengolah protein
j. Sitoskeleton: berfungsi memperkuat bentuk sel, dan berfungsi dalam pergerakan sel.
k. Mikrotubulus: berfungsi untuk mengatur dalam pergerakan kromosom saat sel membelah
l. Vakuola: berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan
m. Mitokondria: berfungsi sebagai tempat respirasi seluler
n. Badan Golgi: merupakan tempat situs respirasi seluler
o. Kloroplas: tempat berlangsungnya fotosintesis
p. Peroksisom: berfungsi untuk mentransfer hydrogen dari berbagai substrat ke oksigen (O2) dan menghasilkan hydrogen peroksida (H2O2)


III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Fungsi
a. Mikroskop Monokuler: berfungsi untuk mengamati sel tumbuhan
b. Object Glass: berfungsi sebagai wadah untuk meletakkan preparat
c. Tissue: berfungsi untuk membersihkan kaca preparat sebelum diletakkan pada mikroskop
d. Silet: berfungsi untuk mengiris tipis bahan-bahan yang akan diamati dengan menggunakan mikroskop
e. Cover Glass: berfungsi untuk melindungi atau untuk menutup preparat
f. Lap Flannel: berfungsi untuk membersihkan cover glass

3.2 Bahan dan Fungsi
a. Ketela Pohon: sebagai bahan yang akan diamati bentuk selnya
b. Kulit Umbi Bawang Merah: sebagai bahan yang akan diamati bentuk selnya
c. Kentang: sebagai bahan yang akan diamati bentuk selnya
d. Aquades: untuk memperjelas hasil pengamatan

3.3 Skema Kerja
A. Kentang
a. Mikroskop disiapkan
b. Kentang:
- Sayat tipis dengan silet
- Letakkan pada objek glass
- Tetesi larutan y-ky (1 tetes)
- Tutup dengan cover glass
- Amati dengan seksama menggunaka mikroskop dengan pembesaran 10x
- Foto gambar hasil pengamatan

B. Ketela Pohon
a. Mikroskop disiapkan
b. Ketela Pohon:
- Sayat tipis dengan silet
- Letakkan pada objek glass
- Tetesi larutan y-ky (1 tetes)
- Tutup dengan cover glass
- Amati dengan mikroskop dengan perbesaran 10x
- Foto gambar hasil pengamatan

C. Umbi Bawang Merah
a. Mikroskop disiapkan
b. Umbi Bawang Merah:
- Sayat tipis dengan silet
- Letakkan pada objek glass
- Tetesi larutan y-ky (1 tetes)/Aquades
- Tutup dengan cover glass
- Amati dengan mikroskop dengan perbesaran 10x
- Foto gambar hasil pengamatan










IV. PEMBAHASAN

4.1 Data Uji Pengamatan
No. Nama Sel Gambar Hasil Pengamatan Gambar Literatur Gambar Tangan
1. Kentang



2. Sel Ketela Pohon


3. Sel Umbi Bawang



4.2 Analisis Prosedur
a. Kentang
Langkah awal, persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, lalu sayat kentang yang akan diamati dengan menggunakan silet yang tajam, kemudian letakkan pada objek glass. Langkah selanjutnya, tetesi kentang yang telah disayat tersebut dengan larutan aquades kemudian tutup dengan cover glass. Selanjutnya, amatilah kentang tersebut dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x dan untuk langkah akhir foto gambar hasil pengamatan.

b. Ketela Pohon
Langkah awal, persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, lalu sayat ketela pohon yang akan diamati dengan menggunakan silet yang tajam, kemudian letakkan pada objek glass. Langkah selanjutnya, tetesi ketela pohon yang telah disayat tersebut dengan larutan aquades kemudian tutup dengan cover glass. Selanjutnya, amatilah ketela pohon tersebut dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x dan untuk langkah akhir foto gambar hasil pengamatannya.

c. Umbi Bawang Merah
Langkah awal, persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, lalu sayat umbi bawang merah yang akan diamati dengan menggunakan silet yang tajam, kemudian letakkan pada objek glass. Langkah selanjutnya, tetesi umbi bawang merah yang telah disayat tersebut dengan larutan aquades kemudian tutup dengan cover glass. Selanjutnya, amatilah umbi bawang merah tersebut dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x dan untuk langkah akhir foto gambar hasil pengamatannya.


4.3 Analisis Hasil
Pada praktikum yang telah dilakukan, adapun analisis hasil yang dapat disimpulkan adalah sel tumbuhan memiliki susunan sel yang berbeda dengan sel hewan. Karena secara mikroskopis, sel-sel yang telah diamati, semua hasilnya sama dengan literature yang ada. Perbedaan yang paling menonjol di antara kedua sel makhluk hidup ini yakni sel tumbuhan dengan sel hewan terletak pada dinding selnya. Dimana sel hewan tidak memiliki dinding sel sementara sel tumbuhan memiliki dinding sel. Jadi, pada pengamatan yang telah dilakukan adalah benar dan sama persis dengan literaturnya.
Pada hasil praktikum ini, dapat dilihat bahwa, pada sel kentang terdapat


V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan oleh penyusun dengan menggunakan mikroskop, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Sel pada kentang terdiri atas


5.2 Saran
Setiap pembelajaran butuh keseriusan, yang menjadi bekal kedua setelah kemauan agar keberhasilan tercapai. Saran kami sebagai pembelajaran dalam praktikum selanjutnya agar di setiap praktikum dapat lebih teratur lagi, penuh keseriusan dalam menekuninya agar bisa menjadi hasil dari peneliti yang sesungguhnya.

DAFTAR PUSTAKA


Jusuf, Lahadassy dan Muhammad, Fadli. 2011. Petunjuk Praktikum. Maros: STKIP YAPIM Maros.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar